Pendiri

Pendiri

Senin, 07 April 2014

Pendahuluan


Dewasa ini pertanian organik semakin populer. Hal ini disebabkan dampak dari sistem pertanian modern atau sistem pertanian kimiawi yang tidak dapat berkelanjutan dalam jangka panjang. Sejak dicanangkannya gerakan Revolusi Hijau pada tahun 70 an, system pertanian kimiawi berkembang dengan pesat, yaitu sejak ditemukannya varietas unggul yang berpotensi meningkatkan hasil, namun harus dibarengi dengan  biaya produksi yang tinggi pula. Seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia dengan dosis tinggi.
            Keberhasilan progran ini, dimulai dari Bimas, Inmas, Insus sampai supra Insus, hal ini menyebabkan petani menjadi minded, kondisi inilah yang mendorong konsumsi pupuk kimia ( 1975 – 1987 ) terus meningkat. Peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida kimia selama 15 tahun ini rata-rata hampir lima kali lipat , Sedangkan produksi pertanian hanya terjadi kenaikan sekitar 40-50 % (kompas 89), hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia makin lama semakin tidak efisien, karena tidak sebanding dengan kenaikan hasil panen. Selain itu penggunaan pupuk kimia setiap musim tanam harus ditambah volumenya, kalau tidak,tanaman tidak akan subur (tindakan pemanjaan thd tanah dan tanaman) yang berakhir merusak tanah (bantat).
             Tanah-tanah dengan kandungan bahan organic rendah akan memiliki kapasitas penyangga yang rendah pula, dan sebagai akibatnya sebagian pupuk yang diberikan hilang tercuci. Terbukti dampak penggunaan pupuk-pestisida kimia yang berkepanjangan dalam dosis tinggi disamping merusak lingkungan adalah kondisi kesehatan manusia tidak terkontrol, menimbulkan berbagai macam penyakit karena banyak mengkonsumsi makanan berkadar kimia tinggi.
            Salah satu solusinya adalah mulai dikembangkan system pertanian organik. Teknologi ini mengembalikan kesuburan kondisi fisik tanah, dan lingkungan biologi, Betapa hebatnya kekuatan Revolusi Hijau dan Revolusi Biologi, sehingga memporak porandakan sistem lingkungan, sosial, teknologi, serta benih budidaya lokal yang kita miliki hilang. Kenyataan inilah yang harus segera kita kembalikkan. Mimpi ini harus kita bangun dengan tetesan keringat dan bahkan dengan cucuran air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar